PERTEMUAN 2
AGGREGAT PLANNING
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, fungsi serta strategi aggregat planning. setelah menyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan mampu memahami dan menjabarkan tentang aggregat planning serta dapat menyelesaikan permasalahan aggregat planning pada POM for Windows 3 dengan baik dan benar.
B. TEORI ATAU PRINSIP
DASAR PRAKTIKUM
Pengertian Aggregat
Planning
Aggregat
Planning merupakan sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas dan pengaturan waktu output
pada jangka waktu menengah (biasanya 3 hingga 18 bulan kedepan).
Menurut
Nasution (2006:66),
Aggregate Planning (Perencanaan
agregat) adalah suatu perencanaan
produksi untuk menentukan berapa unit volume produk yang harus diproduksi
setiap periode bulannya dengan menggunakan kapasitas maksimum yang tersedia.
Menurut
Schreder (2003:243), Aggregate
Planning (Perencanaan agregat) berkenaan dengan penyesuaian
tingkat penawaran dan tingkatr permintaan atas output selama jangka waktu
menengan yait sampai 12 bulan ke depan.
Menurut Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung, Aggregate Planning (Perencanaan agregat) ini
memiliki horizon waktu sekitar 12 bulan, dengan memperbarui rencana secara
berkala. Tingkat permintaan agregat terdiri dari satu atau beberapa produk.
Menurut Hendra Kusuma, Aggregate
Planning (Perencanaan agregat)
ialah suatu hubungan antara perencanaan harian atau penjadwalan dengan
perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana agregat, pertama-tama harus
diidentifikasi pentingnya mengukur output.
Menurut
Render, Aggregate Planning (Perencanaan
agregat) atau penjadwalan agregat adalah suatu pendekatan
untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (3 hingga 18
bulan ke depan).
Tujuan Aggregat
Planning
Berikut merupakan tujuan dalam Aggregate Planning :
1. Dapat menentukan strategi
perencanaan produksi yang layak dan dapat meminimalkan total biaya produksi.
2. Dapat merencanakan
produksi, inventori dan sumber daya yang stabil terhadap fluktuasi permintaan.
3. Mampu memahami proses
perencanaan agregat dan kapasitas dalam suatu industri.
Fungsi Aggregat
Planning
Berikut merupakan fungsi Aggregate
Planning :
1. Pegangan untuk merancang
jadwal induk produksi.
2. Sebagai alat komunikasi
antara managemen teras (top management) dan manufaktur.
3. Menjamin rencana penjualan
dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategis perusahaan.
4. Sebagai alat ukur
performansi proses perencanaan produksi.
5. Menjamin kemampuan produksi
konsisten terhadap rencana produksi.
6. Memonitor hasil produksi
aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian.
7. Mengatur persediaan produk jadi
untuk mencapai target produksi dan rencana strategis.
8. Mengarahkan penyusunan dan
pelaksanaan jadwal induk produksi.
Strategi Aggregat Planning
1. Strategi Level Production
Dalam strategi ini, perusahaan memiliki kapasitas produksi yang terbatas
dan jumlah tenaga kerja yang tetap. Jumlah produksi bersifat tetap dan
inventori yang timbul dapat digunakan untuk memenuhi kelebihan permintaan
produk pada periode tertentu.
2. Strategi Chase Demand
Dalam strategi ini, Kapasitas dan jumlah produksi yang ditentukan memiliki
variabilitas yang sesuai variabilitas jumlah permintaan produk pada setiap
periode. Strategi ini digunakan untuk meminimalkan dan menstabilkan level
inventori.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Planning (Rencana)
1. Perlukah persediaan digunakan
untuk mengantisipasi perubahan permintaan selama periode perencanaan?
2. Perlukah perubahan
diakomodasi dengan mengubah-ubah jumlah tenaga kerja?
3. Perlukah para pekerja paruh
waktudi pekerjakan, atau perlukah digunakan lembur dan waktu kosong untuk menyerap
fluktuasi?
4. Perlukah digunakan para
subkontraktor pada pesanan yang berubah-ubah sehingga kestabilan tenaga kerja
dapat terjaga?
5. Perlukah harga atau faktor
lain diubah untuk mempengaruhi permintaan?