Sabtu, 02 Januari 2021

PERENCANAAN KAPASITAS (METODE ABC)-POM FOR Windows 3-- Teori dan contoh kasus

 

PERTEMUAN 3 

PERENCANAAN KAPASITAS

(METODE ABC)

                        

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai perancangan kapasitas. Setelah menyelesaika perkuliahan, praktikan diharapkan mampu Memahami tentang metode definisi pengendalian persediaan, memahami tata cara penggunaan metode analisis ABC serta dapat memahami tata cara penggunaan module Inventory dengan program POM for Windows 3 dengan metode ABC.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM

Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas merupakan komponen strategis utama dalam mendesain sistem. Perencanaan kapasitas meliputi banyak keputusan dasar dengan konsekuensi jangka panjang bagi organisasi. Perancangan jangka panjang meliputi perencanaan kapasitas, fasilitas dan tata letak ruang. Rancangan kapasitas berpengaruh pada hal-hal seperti biaya operasi, kondisi titik impas, tingkat pelayanan, kebutuhan investasi, risiko organisasi.

Kapasitas menurut Heizer & Render (2015:348) adalah suatu “terobosan” atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Sumayang, (2003:100) kapasitas merupakan tingkat kemampuan produksi dari suatu fasilitas.

Penentuan kebutuhan kapasitas produksi merupakan persoalan utama yang tidak hanya timbul pada ssaat perancangan disain suatu sistem baru dan pada perrluasan sistem yang sudah ada, tetapi juga timbul pada saat periode operasi yang lebih pendek dimana kapasitas pabrik tidak dapat segera diubah. Kapsitas produksi diukur dalam satuan fisik yang menyatakan tingkat output maksimum untuk produk/jasa ataupun jumlah dari sumberdaya-sumberdaya utama yang tersedia dalam setiap periode operasi.

Peramalan permintaan yang akan datang akan memberikan pertimbangan untuk merancang kapasitas. Perbedaan antara kapasitas yang ada dengan permintaan pasar akan memerlukan penyesuaian terhadap kapasitas tersebut atau menyesuaikan strategi operasi dengan perbedaan.

Sasaran perencanaan kapasitas strategis adalah mencapai kesesuaian antara kemampuan organisasi jangka panjang dengan prediksi tingkat permintaan jangka panjang. Organisasi membutuhkan perencanaan kapasitas karena berbagai alasan diantaranya adalah perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan lingkungan, serta ancaman/peluang yang dirasakan. Kesenjangan antara kapasitas saat ini dengan kapasitas yang diinginkan mengakibatkan kapasitas yang tidak seimbang. Kelebihan kapasitas menyebabkan biaya operasi menjadi terlalu tinggi, sedangkan kekurangan kapasitas menyebabkan sumberdaya dipaksakan dan kehilangan pelanggan.

 

Jenis-jenis Perencanaan Kapasitas  

1.      Kapasitas desain (Design Capacity)

Kapasitas desain (Design Capacity) merupakan output yang maksimum secara teori pada suatu sistem dalam suatu periode waktu tertentu berdasarkan pada kondisi idealnya. Artinya Kapasitas ini menunjukan output maksimum pada kondisi ideal dimana tidak terdapat konflik penjadwalan, tidak ada produk yang rusak atau cacat, dan perawatan hanya yang rutin. Biasanya dicerminkan sebagai tingkat, misalnya berton-ton baja yang dapat diproduksi perminggu, perbulan, pertahun. Bagi banyak perusahaan, mengukur kapasitas dapat menjadi mudah, merupakan jumlah maksimum atas unit yang mana perusahaan mampu untuk memproduksinya dalam kurun waktu tertentu. Namun bagi beberapa perusahaan, menentukan kapasitas dapat menjadi lebih sulit dilakukan.

Sebagian besar kapsitas mengoperasionalkan tempat fasilitas mereka pada tingkat yang lebih rendah daripada desain kapasitas, mereka melakukan demikian karena telah menemukan bahwa mereka dapat mengoperasionalkan secara lebih efisien ketika sumber daya mereka tidak dipaksakan hingga batasnya.

2.      Kapasitas efektif

Kapasitas efektif adalah kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan operasional yang tersedia saat ini. Kapasitas ini menunjukan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Pada umumnya kapasitas efektif lebih rendah daripada kapasitas desain karena tempat fasilitas mungkin telah dirancang untuk versi produk

yang terdahulu atau campuran produk yang berbeda daripada yang saat ini sedang diproduksi.

3.      Kapasitas Aktual

Kapasitas ini menunjukan output yang nyata dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi. Kapasitas actual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif.

 

Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon waktu seperti pada gambar berikut :

 

 

Metode Analisa ABC

Metode analisis ABC merupakan metode yang membagi persediaan barang berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C.

Menurut Ahlan klasifikasi ABC adalah salah satu cara untuk melacak inventaris menggunakan analisis nilai persediaan. Klasifikasi ABC adalah aplikasi inventaris yang menggunakan prinsip Pareto, di mana tujuannya adalah untuk fokus pada kontrol inventaris atas item inventaris (tipe) yang tinggi (kritis) dan tidak rendah (sepele). Mengingat bahwa nilai yang disebutkan dalam klasifikasi ABC ini bukan harga saham per unit, tetapi volume saham yang digunakan selama periode dikalikan dengan harga unit, oleh karena itu, kriteria dalam klasifikasi ABC adalah sebagai berikut :

1.      Klasifikasi A, yaitu, inventaris ini memiliki nilai volume tahunan yang tinggi. kelas ini memiliki sekitar 70% dari dari total nilai persediaan meskipun jumlahnya sedikit (sekitar 20%).

2.      Klasifikasi B, yaitu inventaris ini memiliki nilai rata-rata volume rupiah tahunan. Grup ini mewakili sekitar 20% dari total nilai persediaan dan memiliki jumlah total item sekitar 30%. Oleh karena itu, kita memerlukan teknik kontrol inventaris yang moderat.

3.      Klasifikasi C, saya setuju bahwa ia memiliki nilai volume tahunan sebesar 10% rupee sektarian, yang menyediakan jumlah total pendapatan. Namun, ia memiliki total elemen penyelesaian 50%. Jadi, hanya teknik perbaikan sederhana yang diperlukan.

Terdapat beberapa teknik prosedural untuk mengklasifikasikan bahan inventaris pada kelas A, B dan C :

1.      Tentukan volume penggunaan selama periode waktu.

2.      Gandakan volume penggunaan periode (tahun) dari setiap bahan stok dengan biaya per unit.

3.      Tambahkan nilai total penggunaan semua biaya inventaris material untuk mendapatkan nilai total penggunaan biaya agregat (total)

4.      Bagilah nilai total biaya dan "semua bahan" dengan nilai total penggunaan biaya agregat, untuk menentukan persentase dari nilai total penggunaan setiap bahan stok.

5.      Sebutkan bahan-bahan dalam bentuk peringkat persentase dari total nilai pemanfaatan biaya, dengan mutan menurun dari tertinggi ke terendah.

 

 

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK

Buatlah data kebutuhan persedian bahan baku sesuai asumsi kelompok anda, posisikan anda sebagai pemilik sebuah perusahaan yang memproduksi mainan kayu yang harus mengatur dan memanajemen segala kebutuhan yang berhubungan dengan keperluan produksi perusahaan. Analisa kriteria dengan klasifikasi ABC dari bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk mainan yang sudah anda sepakati dengan kelompok sebelumnya. Untuk data mengenai jumlah bahan baku yang dibutuhkan asumsikan sendiri sesuai kebutuhan yg anda butuhkan dalam jangka waktu 1 bulan proses produksi. Selesaikan dengan bantuan aplikasi POM for Windows 3 sesuai dengan arahan di Modul.

 

 

D. LEMBAR KERJA        

PT. Kelompok 2 merupakan suatu perusahan yang memproduksi mainan kayu.  Dalam proses produksinya, PT. Kelompok 2 menggunakan 7  item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu bulan dan harga bahan baku per unit seperti dalam tabel berikut :

 

Tabel 3.1 Data Kebutuhan Persediaan

Item

Kebutuhan (unit/bulan)

Harga ( Rupiah/Unit)

Item 1

855

600

Item 2

3000

1000

Item 3

467

5400

Item 4

7000

347

Item 5

700

6100

Item 6

500

111

Item 7

126

1234

 

Tentukan jenis persediaan dari data-data diatas dalam tiga kelas dengan menggunakan metode ABC.

Untuk mengetahui klasifikasi ABC dari data-data diatas maka kita akan menggunakan POM for Windows 3. Berikut langkah-langkah penyelesaiannya :

1.      Buka POM for Windows 3 pada komputer/laptop sampai muncul tampilan dialog, lalu klik OK.

Gambar 3.2  tampilan dialog Pada Saat Pertama Kali POM Di Buka

 

 

2.      Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik menu Module lalu pilih Inventory.

Gambar 3.3  Tampilan Menu Module

 

 

3.      Pilih File kemudian klik new lalu pilih ABC Analisis

Gambar 3.4  Tampilan Menu New

 

4.      Kemudian muncul tampilan seperti gambar di bawah ini dan isikan data pada kotak create data set for Inventory. Jika sudah terisi, klik OK.

Gambar 3.5 Tampilan kotak create data 

   5.         Input semua data sesuai dengan data-data yang terdapat pada tabel persediaan

Gambar 3.6  Data yang sudah diinput pada POM for w3

  

 

6.         Setelah semua data diinput, selanjutnya klik SOLVE untuk melihat hasil klasifikasi dan masalah peramalan dari data tersebut.

Gambar 3.7  Tampilan hasil data metode ABC

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil diatas, total permintaan sebesar 12648 dengan volume biaya dalam dollar sebesar $12944780 dimana klasifikasi itemnya dapat dilihat pada gambar diatas.  

E. REFERENSI

·           Broti, Teguh, 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Bogor

·           Joko,S, Manajemen Produksi Dan Operasi  (Suatu Pengantar Edisi Revisi), UMM Press, Malang, 2004

·         Suciyati, Endang. 2019. “ANALISIS PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE BREAK EVEN POINT PADA UD SINAR LOGAM JAYA KABUPATEN TEGAL”, https://core.ac.uk/download/pdf/322774346.pdf ,.Diakses pada 5 Desember 2020 Pukul 16.00


KLIK UNTUK MELIHAT PERTEMUAN 4

KLIK UNTUK MELIHAT PERTEMUAN 5

KLIK UNTUK MELIHAT PERTEMUAN 6


KEMBALI KE PERTEMUAN 2

KEMBALI KE PERTEMUAN 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INVENTORY CONTROL - Metode Period Order Quantity (POQ)

  PER T E M U A N 6 INVENTORY CONTROL (POQ)   A . T U J U A N P R A K T I KU M Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai invento...