PERTEMUAN 3
PERENCANAAN KAPASITAS
(METODE ABC)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai perancangan kapasitas. Setelah menyelesaika perkuliahan, praktikan diharapkan mampu Memahami tentang metode definisi pengendalian persediaan, memahami tata cara penggunaan metode analisis ABC serta dapat memahami tata cara penggunaan module Inventory dengan program POM for Windows 3 dengan metode ABC.
B. TEORI ATAU PRINSIP
DASAR PRAKTIKUM
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas merupakan komponen strategis utama dalam mendesain
sistem. Perencanaan kapasitas meliputi banyak keputusan dasar dengan konsekuensi
jangka panjang bagi organisasi. Perancangan jangka panjang meliputi perencanaan
kapasitas, fasilitas dan tata letak ruang. Rancangan kapasitas berpengaruh pada
hal-hal seperti biaya operasi, kondisi titik impas, tingkat pelayanan, kebutuhan
investasi, risiko organisasi.
Kapasitas menurut Heizer & Render (2015:348) adalah suatu “terobosan”
atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau
memproduksi dalam periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Sumayang,
(2003:100) kapasitas merupakan tingkat kemampuan produksi dari suatu fasilitas.
Penentuan kebutuhan kapasitas produksi merupakan persoalan utama yang tidak
hanya timbul pada ssaat perancangan disain suatu sistem baru dan pada
perrluasan sistem yang sudah ada, tetapi juga timbul pada saat periode operasi
yang lebih pendek dimana kapasitas pabrik tidak dapat segera diubah. Kapsitas
produksi diukur dalam satuan fisik yang menyatakan tingkat output maksimum
untuk produk/jasa ataupun jumlah dari sumberdaya-sumberdaya utama yang tersedia
dalam setiap periode operasi.
Peramalan permintaan yang akan datang akan memberikan pertimbangan untuk
merancang kapasitas. Perbedaan antara kapasitas yang ada dengan permintaan
pasar akan memerlukan penyesuaian terhadap kapasitas tersebut atau menyesuaikan
strategi operasi dengan perbedaan.
Sasaran perencanaan kapasitas strategis adalah mencapai kesesuaian antara
kemampuan organisasi jangka panjang dengan prediksi tingkat permintaan jangka
panjang. Organisasi membutuhkan perencanaan kapasitas karena berbagai alasan diantaranya
adalah perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan lingkungan, serta ancaman/peluang
yang dirasakan. Kesenjangan antara kapasitas saat ini dengan kapasitas yang diinginkan
mengakibatkan kapasitas yang tidak seimbang. Kelebihan kapasitas menyebabkan
biaya operasi menjadi terlalu tinggi, sedangkan kekurangan kapasitas menyebabkan
sumberdaya dipaksakan dan kehilangan pelanggan.
Jenis-jenis Perencanaan
Kapasitas
1. Kapasitas desain (Design
Capacity)
Kapasitas desain (Design Capacity) merupakan output yang maksimum secara
teori pada suatu sistem dalam suatu periode waktu tertentu berdasarkan pada
kondisi idealnya. Artinya Kapasitas ini menunjukan output maksimum pada kondisi
ideal dimana tidak terdapat konflik penjadwalan, tidak ada produk yang rusak
atau cacat, dan perawatan hanya yang rutin. Biasanya dicerminkan sebagai
tingkat, misalnya berton-ton baja yang dapat diproduksi perminggu, perbulan,
pertahun. Bagi banyak perusahaan, mengukur kapasitas dapat menjadi mudah,
merupakan jumlah maksimum atas unit yang mana perusahaan mampu untuk
memproduksinya dalam kurun waktu tertentu. Namun bagi beberapa perusahaan,
menentukan kapasitas dapat menjadi lebih sulit dilakukan.
Sebagian besar kapsitas mengoperasionalkan tempat fasilitas mereka pada
tingkat yang lebih rendah daripada desain kapasitas, mereka melakukan demikian
karena telah menemukan bahwa mereka dapat mengoperasionalkan secara lebih
efisien ketika sumber daya mereka tidak dipaksakan hingga batasnya.
2. Kapasitas efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan
untuk mencapai hambatan operasional yang tersedia saat ini. Kapasitas ini
menunjukan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Pada umumnya kapasitas
efektif lebih rendah daripada kapasitas desain karena tempat fasilitas mungkin
telah dirancang untuk versi produk
yang terdahulu atau campuran produk yang berbeda daripada yang saat ini sedang diproduksi.
3. Kapasitas Aktual
Kapasitas ini menunjukan output yang nyata dapat dihasilkan oleh fasilitas
produksi. Kapasitas actual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan
kapasitas efektif.
Perencanaan Kapasitas dapat
Dilihat dalam tiga Horizon waktu seperti pada gambar berikut :
Metode Analisa ABC
Metode analisis ABC merupakan metode yang membagi persediaan barang
berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi
menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C.
Menurut Ahlan klasifikasi ABC adalah salah satu cara untuk melacak
inventaris menggunakan analisis nilai persediaan. Klasifikasi ABC adalah aplikasi
inventaris yang menggunakan prinsip Pareto, di mana tujuannya adalah untuk
fokus pada kontrol inventaris atas item inventaris (tipe) yang tinggi (kritis)
dan tidak rendah (sepele). Mengingat bahwa nilai yang disebutkan dalam
klasifikasi ABC ini bukan harga saham per unit, tetapi volume saham yang
digunakan selama periode dikalikan dengan harga unit, oleh karena itu, kriteria
dalam klasifikasi ABC adalah sebagai berikut :
1. Klasifikasi A, yaitu,
inventaris ini memiliki nilai volume tahunan yang tinggi. kelas ini memiliki
sekitar 70% dari dari total nilai persediaan meskipun jumlahnya sedikit (sekitar
20%).
2. Klasifikasi B, yaitu
inventaris ini memiliki nilai rata-rata volume rupiah tahunan. Grup ini
mewakili sekitar 20% dari total nilai persediaan dan memiliki jumlah total item
sekitar 30%. Oleh karena itu, kita memerlukan teknik kontrol inventaris yang moderat.
3. Klasifikasi C, saya setuju
bahwa ia memiliki nilai volume tahunan sebesar 10% rupee sektarian, yang
menyediakan jumlah total pendapatan. Namun, ia memiliki total elemen
penyelesaian 50%. Jadi, hanya teknik perbaikan sederhana yang diperlukan.
Terdapat beberapa teknik prosedural untuk mengklasifikasikan bahan
inventaris pada kelas A, B dan C :
1. Tentukan volume penggunaan
selama periode waktu.
2. Gandakan volume penggunaan
periode (tahun) dari setiap bahan stok dengan biaya per unit.
3. Tambahkan nilai total
penggunaan semua biaya inventaris material untuk mendapatkan nilai total
penggunaan biaya agregat (total)
4. Bagilah nilai total biaya
dan "semua bahan" dengan nilai total penggunaan biaya agregat, untuk
menentukan persentase dari nilai total penggunaan setiap bahan stok.
5. Sebutkan bahan-bahan dalam
bentuk peringkat persentase dari total nilai pemanfaatan biaya, dengan mutan
menurun dari tertinggi ke terendah.
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Buatlah data
kebutuhan persedian bahan baku sesuai asumsi kelompok anda, posisikan anda sebagai pemilik sebuah perusahaan
yang memproduksi mainan kayu yang
harus mengatur dan memanajemen segala kebutuhan yang berhubungan dengan keperluan produksi perusahaan. Analisa kriteria dengan klasifikasi ABC dari
bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan
produk mainan yang sudah anda sepakati dengan kelompok sebelumnya. Untuk data mengenai jumlah bahan baku yang dibutuhkan asumsikan sendiri sesuai kebutuhan yg anda butuhkan dalam jangka waktu 1
bulan proses produksi. Selesaikan dengan
bantuan aplikasi POM for Windows 3 sesuai dengan arahan di Modul.
D. LEMBAR KERJA
PT. Kelompok
2 merupakan suatu perusahan yang memproduksi mainan kayu. Dalam
proses produksinya, PT. Kelompok 2 menggunakan
7 item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu bulan dan
harga bahan baku per unit seperti dalam
tabel berikut :
Tabel 3.1 Data Kebutuhan Persediaan
Item |
Kebutuhan (unit/bulan) |
Harga ( Rupiah/Unit) |
Item 1 |
855 |
600 |
Item 2 |
3000 |
1000 |
Item 3 |
467 |
5400 |
Item 4 |
7000 |
347 |
Item 5 |
700 |
6100 |
Item 6 |
500 |
111 |
Item 7 |
126 |
1234 |
Tentukan jenis persediaan dari
data-data diatas dalam tiga kelas dengan menggunakan metode ABC.
Untuk mengetahui klasifikasi ABC dari data-data diatas maka
kita akan menggunakan POM for Windows 3. Berikut langkah-langkah
penyelesaiannya :
1. Buka POM for Windows 3 pada komputer/laptop sampai muncul tampilan dialog, lalu klik OK.
Gambar 3.2 tampilan dialog Pada Saat Pertama Kali POM Di Buka
2. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik menu Module lalu pilih Inventory.
Gambar 3.3 Tampilan Menu Module
3. Pilih File kemudian klik new lalu pilih ABC Analisis
Gambar 3.4 Tampilan Menu New
4. Kemudian muncul tampilan seperti gambar di bawah ini dan isikan data pada kotak create data set for Inventory. Jika sudah terisi, klik OK.
Gambar 3.5 Tampilan kotak create data
5. Input semua data sesuai dengan data-data yang terdapat pada tabel persediaan
Gambar 3.6 Data yang sudah diinput pada POM for w3
6. Setelah semua data diinput, selanjutnya klik SOLVE untuk melihat hasil klasifikasi dan masalah peramalan dari data tersebut.
Kesimpulan
:
Berdasarkan hasil diatas, total permintaan sebesar
12648 dengan volume biaya dalam dollar sebesar $12944780 dimana klasifikasi
itemnya dapat dilihat pada gambar diatas.
E. REFERENSI
·
Broti, Teguh, 2002, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Bogor
·
Joko,S, Manajemen Produksi Dan Operasi
(Suatu Pengantar Edisi Revisi), UMM Press, Malang, 2004
·
Suciyati, Endang. 2019. “ANALISIS
PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE BREAK EVEN POINT PADA UD SINAR
LOGAM JAYA KABUPATEN TEGAL”, https://core.ac.uk/download/pdf/322774346.pdf
,.Diakses pada 5 Desember 2020 Pukul 16.00
KLIK UNTUK MELIHAT PERTEMUAN 4
KLIK UNTUK MELIHAT PERTEMUAN 5
KLIK UNTUK MELIHAT PERTEMUAN 6
KEMBALI KE PERTEMUAN 2
KEMBALI KE PERTEMUAN 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar